Kamis, 20 Agustus 2015

Makanan Tak Enak? Bukan Salah Bunda Memasak! -Info Keluarga

20 Agustus 2015



memasak”Kehidupan itu sendiri bukan hanya penuh dengan sukacita dan kehangatan dan kenyamanan melainkan juga dengan dukacita dan air mata. Namun, tidak soal kita bahagia atau sedih, kita perlu makan. Orang yang bahagia maupun yang sedih bisa dibuat gembira dengan hidangan yang lezat.”—Laurie Colwin, penulis asal Amerika.
Namun, apa yang terjadi ketika hidangan kurang lezat? kurang dinikamti oleh anggota keluarga?. Dalam keadaan seperti ini, seorang Ibu sebagai Nahkoda dapur-lah yang menjadi sasaran utama segala pertanyaan, baik itu dari suami, anak maupun dirinya sendiri.
apa yang salah ya? resepnya kan udah benar? apa bumbunya ada yang salah?
Hal seperti ini sepatutnya tidak boleh terjadi, seorang ibu telah menghabiskan tenaga dan fikirannya untuk membuat sebuah hidangan yang diharapkan bisa dinikmati kelezatannya oleh segenap anggota keluarga. Setidaknya bila memang terjadi kesalahan yang murni dari sang Ibu saat memasak, adalah kewajiban kita untuk memaklumi, salah adalah manusiawi.
Sebelum menyalahkan ibu, atas peranannya di dapur, sebaiknya kita renungkan beberapa hal berikut :
Inilah yang harus kita ketahui bersama, makan bersama keluarga mempunya nilai tersendiri. Namun, makan bersama dalam sebuah keluarga di jaman sekarang ini sepertinya menjadi sesuatu yang langka, Bahkan bisa dikatakan tradisi makan bersama keluarga rasanya sudah tidak ada lagi. Bahkan, sangat sulit untuk mencari waktu guna menghabiskan waktu dengan seluruh anggota keluarga secara bersama-sama. Makan bersama yang teratur dan makan bersama dengan jadwal yang tidak teratur,(kadang bersama-sama, kadang sendiri)  punya perbedaan yang sangat signifikan. Bahkan pengaruhnya sampai kepada kualitas nafsu makan kita. Hal ini sudah terbukti kebenarannya, dan dibenarkan oleh para ahli. Manfaat lainnya : Meningkatkan komunikasi antara anggota keluarga, mengurangi penyalah-gunaan zat, terkhusus pada anak, yang biasanya jajan sembarangan. Serta penilaian terhadap cita rasa makanan akan lebih akurat, tentu hal ini sangat bermanfaat bagi peran ibu di dapur.
Rumah adalah tempat beristirahat yang paling cocok untuk setiap orang, saat kita begitu lelah oleh berbagai macam aktifitas dan rutinitas di luar sana. Sehingga menjadi sebuah keharusan jika rumah tersebut harus memberikan suasana yang nyaman, aman, dan tentram untuk setiap penghuninya. Dalam hal keluarga, yang paling penting adalah bagaimana peran orang tua sebagai pemberi contoh yang baik kepada anak-anak. Orang tua harus bijak dalam memilih kata dan berperilaku di depan anak-anak mereka. Dengan begitu saling memahami dan menyayangi antar penghuni rumah akan terjalin dengan sendirinya.
Hal yang paling utama dalam menciptakan suasana makan yang nyaman, selain menu adalah suasana di sekitar ruang makan. Memilih kursi dan meja yang tepat akan sangat berpengaruh pada kenyamanan anggota keluarga saat makan. Selanjutnya pencahayaan ruang makan. Siapa yang merasa nyaman saat makan dalam keadaaan gelap? tentunya tak ada. Pastikan pencahayaan diruang makan anda tetap terjaga dan terawat.. untuk menambah kenyamanan pilihlah pencahayaan yang sesuai dengan tema dekorasi ruang makan anda. Dan yang terakhir, sekaligus yang paling penting adalah kebersihan. Pastikan kebersihan ruang makan anda tetap selalu terjaga.
Doa adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Tuhannya, atas segala rezeki yang telah diperoleh dalam kehidupan ini. Senantiasa ingatkan kepada keluarga kita untuk memulai makan dengan berdoa bersama, agar kegiatan yang kita lakukan tak hanya sekedar mengisi perut yang kosong, namun, juga menjadi sebuah berkah bagi keluarga kita. Berdoalah sesuai keyakinan Anda.
Demikian, semoga bermanfaat.


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Z.Tarigan.com | Bloggerized by Jack Tak - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms